Guys, kali ini gue bakal posting spenggal
kisah fiktif yang mungkin bisa buat bahan renungan, khususnya bagi kita - kita
generasi muda,.
Tentang "ABORSI". Pembunuhan sadis
makhluk kecil yang tak berdosa. pernah gak sih terbersit di fikiran kalian
gimana keadaan bayi yang diaborsi? gimana perasaannya? gimana kerasnya
perjuangan si mungil melawan monster aborsi untuk tetap hidup? ngebayanginnya
aja udah ngeri banget kan??
Nah, melalui sepenggal kisah fiktif ini
mungkin bisa sedikit menggambarkan gimana keadaan si kecil tak berdosa itu
Cekidoottt!!!
Surat buat Bunda…
Assalamu'alaikum bunda. gimana kabar bunda
hari ini?
smoga bunda baik - baik saja.
Bunda jangan khawatir ya, aku disini baik –
baik saja kok, ALLAH dan teman – temanku disini sayang Bun sama aku.
Bunda, aku kangen sekali sama bunda. makannya
Allah menyuruhku untuk membuat surat ini buat bunda.
meskipun aku tak bisa bertemu langsung sama
bunda, tapi paling tidak sudah mengobati sedikit rasa kangenku sama bunda.
Bunda, sebenarnya sudah sejak lama aku ingin
bercerita tentang keadaanku saat aku masih dirahim bunda yang nyaman,
Waktu itu, aku bahagia sekali, aku berada
ditempat yang hangat dan nyaman,
tapi gelap Bun.
Ah..tapi itu tidak masalah, aku tetap gembira
sekali,
ALLAH telah memilihkan tempat itu
untuk-ku.
Aku bisa dket banget sama bunda.
Aku bisa merasakan pelukan bunda yang sangat
hangat,
Aku juga bisa mendengar suara lembut bunda.
Aahhh, rasanya aku ingin cepat tumbuh,
agar aku bisa melihat bundaku, memeluk dan
membahagiakan bunda.
Tapi suatu hari, aku mendengar Bunda
menangis,
Bunda kenapa?
Siapa yang menyakiti Bunda hingga Bunda menangis
semalaman seperti ini?
Bunda jangan sedih..
Bunda, ingin rasanya aku memeluk Bunda agar
Bunda tenang.
Tapi kenapa tangisan Bunda malah semakin
menjadi?
Apa yang sebenarnya terjadi Bunda??
Dan tiba – tiba…
Aduh…. Kenapa Bunda memukulku?
Aku kaget sekali Bunda..
Kenapa Bunda terus saja memukulku?
Sakit Bunda.. Sakiit…
Bunda, maafkan aku. Tapi aku tak tau apa yang
terjadi…
Tidak sampai disitu saja, bunda juga memaki -
maki aku.
Aku bahkan tak tau apa salahku.
Bunda terus saja berteriak dan menyebut nama
seseorang
yang Bunda katakan sebagai "Ayah"
ku.
Aku baru ingat. mungkinkah orang yang kemarin
memukulmu Bunda?
Aaahhh... pasti dia orangnya.
Kenapa dia jahat sama bunda?
Bunda jangan sedih ya.
Aku ingin membelaimu dan mengusap air matamu,
Aku ingin mengatakan bahwa aku sayang sekali
sama Bunda
Namun, kulihat tanganku masih terlalu kecil,
Untuk bisa merangkul dan juga membelai wajah
Bunda.
Tapi tenanglah Bunda,
Aku benar - benar akan membahagiakan
Bunda
saat aku tumbuh besar nanti.
Aku akan menjadi jagoan kecil Bunda dan
melindungi Bunda,
Agar tidak ada lagi yang menyakiti
Bundaku..
Bunda, bahkan sampai keesokan harinya,
kenapa Bunda masih tetap menangis?Apa aku
berbuat salah?...
Bunda, hukumlah aku jika aku salah,
Maafkan aku Bunda.
Bunda, ada benda yang masuk rumahku.
Apa itu Bunda??
Bunda, aku takut…
Tolong usir dia Bunda.dia jahat padaku,
dia menyakitiku,
Tolong aku.. sakiiiiit..Bunda,
Apa ini hukuman untukku?
Bunda, apa Bunda tak mendengar teriakanku?
Bunda, benda itu menarik tanganku,
Ahh… dia memotong tanganku..
Sakiiittt…
Dia juga memotong kakiku Bunda,
Bunda, toloonggg….
Benda itu menarik kepalaku, rasanya leherku
mau putus..
Dia terus saja menyiksaku,
Tolong Hentikan semua ini Bunda..
Aku tidak kuat kesakitan seperti ini...
Bunda.. aku sekarat..
Aku tak bisa merasakan apa - apa lagi.
Namun tak lama kemudian, Ada malaikat yang
membawaku meninggalkan Bunda,
Sedih sekali Bun rasanya,
Tapi aku sudah tidak merasakan sakit lagi
seperti tadi.
Sekarang aku tinggal bersama ALLAH di
Surga.
Aku bertanya, kenapa aku dibawa kesini?
DIA menjawab karena “Aborsi”.
Bunda, Aborsi itu apa sih?
Aku masih gak tau apa itu aborsi.
Yang aku tau sesuatu itu
telah menyakitiku dan aku sedih Bun..
Teman-temanku di Surga bilang,kalau aku tidak
di inginkan.
Ah.. aku tidak percaya,
Bunda kan sangat sayang padaku.
Mereka juga berkata, karena aku
Bunda merasa sangat malu.
!Itu tidak benar kan Bun..?
Aku kan jagoan kecil Bunda yang akan
melindungi Bunda,
Kenapa Bunda harus malu.?
Aku janji tidak akan nakal dan membuat
Bunda malu.
Tetapi mereka tetap bilang padaku
kalau Bunda sendiri yang membunuhku!!.
Tidak..!!
Bundaku tidak akan sekejam itu,
Bunda sangat lembut dan mengasihiku..!
Bunda, Maafkan aku,
Aku telah berusaha sekuat tenaga
untuk bertahan.
Untuk tetap tinggal bersama Bunda
Dan membahagiakan Bunda.
Tapi aku tak kuasa, Benda itu begitu jahat dan
kuat
dia telah mengisap lengan dan kakiku
hingga putus Bunda..
dan akhirnya mencengkeram seluruh tubuhku.
Bunda, Aku hanya ingin Bunda tahu
bahwa aku sangat ingin tinggal bersama Bunda.
Aku tidak ingin pergi.
Tapi...aaahhh.....
Bunda, aku sangat ingin mengatakan,
aku sayang Bunda.
walaupun aku belum sempat bernafas dan
melihat wajah Bunda,
Maafkan aku Bunda…
karena gagal menjadi jagoan kecil Bunda
yang akan melindungi Bunda.
Aku sayaaang sekali sama Bunda
Sampai disini dulu ya Bun, surat dariku.
Semoga kelak kita bisa bertemu disuranya
ALLAH ya Bun,
Amiinnn….
Selamat tinggal Bunda...!
Salam cintaku buat Bunda…. ^_^